004. DUA BENTUK HUBUNGAN MANUSIA
Oleh : H. Anang Nasihin, MA
(Pengasuh PP. Al-Muhajirin 3 Citapen)
Allah Swt Berfirman :
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ ٣٦ ( النساۤء/4:36)
Artinya :
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, QS. An-Nisa (04) : 36
[294] Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim.
[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
Nabi Saw berabda :
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ، الرَّحِمُ شُجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعَهُ اللهُ
Artinya:
Orang-orang yang memiliki sifat kasih sayang akan disayang oleh Allah yang Maha Penyayang, sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu. Kasih sayang itu bagian dari rahmat Allah, barangsiapa menyayangi, Allah akan menyayanginya. Siapa memutuskannya, Allah juga akan memutuskannya (HR. Tirmidzi)
1. HUBUNGAN KEPADA ALLAH SWT
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا
(Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya)
Rasulullah Saw bersabda kepada Muadz bin Jabal :
أَتَدْرِي مَاحَقُّ اللهِ عَلَى اْلعِبَادِ ؟ قَالَ : اَللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ, قَالَ : أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلاَ يُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا, ثُمَّ قَالَ : أَتَدْرِي مَاحَقُّ اْلعِبَادِ عَلَى اللهِ إِذَا فَعَلُوْا ذلِكَ ؟ أَنْ لاَ يُعَذِّبَهُمْ
Artinya :
Tahukah engkau, apa hak Allah atas hamba-hamba-Nya ? Muadz menjawab : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui, Beliau bersabda : Hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Kemudian beliau bertanya lagi, tahukah engkau apa hak Hamba atas Allah, jika mereka melakukannya Beliau menjawab : yaitu Dia tidak akan mengadzab mereka.
Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ اَخْوَفَ مَااَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ. قَالُوْا : وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَارَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ اَلِّريَاءُ (رواه احمد)
Artinya :
Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah Syirik yang kecil. “Sahabat bertanya, “ Apakan Syirik yang kecil itu ya Rasulullah? “Rasul menjawab, “Riya”. (HR. Ahmad)
2. HUBUNGAN DENGAN SESAMA MANUSIA
وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا
1. Berlaku baik kepada kedua orang tua
Firman Allah Swt :
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ ١٤ ( لقمٰن/31:14)
Artinya :
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman (031) : 14)
[1180] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
وَّبِذِى الْقُرْبٰى
2. Berlaku baik kepada kerabat
وَالْيَتٰمٰى
3. Berlaku baik kepada anak yatim
وَالْمَسٰكِيْنِ
4. Berlaku baik kepada orang miskin
وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ
5. Berlaku baik kepada tetangga (Yang dekat dan yang jauh)
Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim.
وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ
6. Berlaku baik kepada teman sejawat
وَابْنِ السَّبِيْلِۙ
7. Berlaku baik kepada musafir
Ibnu sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ
8. Berlaku baik kepada hamba sahaya
Dalam kehidupan sekarang kita harus berbuat baik kepada para PRT (Pembantu Rumah Tangga)
DALAM BERSIKAP DENGAN MEREKA, TIDAK BOLEH SOMBONG
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ ٣٦ ( النساۤء/4:36)
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
Sumber : https://muhajirin3.com/dua-bentuk-hubungan-manusia-oleh-h-anang-nasihin-ma-detail-442525