Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3 Citapen, Sukatani, Kabupaten Purwakarta mengawali rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-7 2021 dengan kegiatan istighotsah dan doa bersama di Masjid Al-Ihsan yang berada di area Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3, Kamis (7/10). Rangkaian kegiatan Hari Santri ini akan berlangsung hingga puncak Peringatan Hari Santri pada 22 Oktober mendatang.
Pengasuh Pesantren Al Muhajirin 3, KH. Anang Nasihin, MA mengatakan bahwa momentum peringatan Hari Santri digelar untuk mengingatkan kembali peran pesantren (Kiyai dan Santri) dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
“HSN merupakan pengakuan pemerintah atas peran para ulama dalam memerdekakan RI dan mengisinya. Hal itu sudah diakomodir negara melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 tahun 2012 tentang Penetapan Hari Santri Nasional,” kata Kiyai Anang, Jumat (8/10).
Pada Peringatan Hari Santri tahun ini, berbagai kegiatan akan dilaksanakan baik itu yang bersifat seremonial agamis maupun olah raga sesuai dengan tema Hari Santri Nasional 2021, yakni Santri Siaga Jiwa Raga.
Untuk lomba keagamaan sendiri meliputi lomba baca kitab kuning, lomba song religi dan lomba paduan suara, MTQ santri dan pelajar, lomba hadrah, hingga tabligh akbar. Sedangkan untuk olahraga antara lain lomba bulu tangkis, bola voly, futsal, tenis meja, dan sebagainya.
“Rencananya kegiatan tersebut akan dilaksanakan dalam rangka memperingati HSN tanggal 22 Oktober, nanti,” ungkapnya.
Perlombaan ini digelar khusus untuk para santri dan ustadz yang berada di lingkungan pesantren. Karena masih di masa pandemi Covid-19, Kiyai Anang berharap gegap gempita peringatan HSN dilakukan dengan meriah, tetapi tetap harus memperhatikan protokol kesehatan. “Kegiatan semuanya dilaksanakan di internal pondok, karena menjaga protokol kesehatan,” kata Kiai Anang.
Disebutkan bahwa nantinya para juara akan diberi beasiswa, uang permbinaan, dan masih banyak lagi hadiah menarik lainnya untuk para pemenang lomba.
“Kami telah menyediakan hadiah utama berupa beasiswa selama satu semester bagi para pemenang. Sementara untuk juara pertama sampai ketiga nantinya ada uanga pembinaan berupa tabungan,” beber menantu Rais Syuriyah PBNU, KH Abun Bunyamin ini.
Tak lupa, Kiyai Anang juga mengimbau kepada seluruh santri yang ada di Kabupaten Purwakarta agar menjadikan hari santri nasional sebagai momentum untuk memicu semangat sekaligus menginspirasi para santri dalam mempertahankan NKRI dan membangun negeri.
“Sudah saatnya santri tampil dan mengambil peran dalam membangun peradaban. Tidak ada lagi kata minder. Santri harus berani berkarya, berinovasi dan harus berkontribusi untuk bangsa, sebagaimana para pendahulu kita,” pesannya.