Purwakarta, 18 April 2025 — Dalam rangka menyiapkan generasi muda yang siap terjun ke masyarakat dengan bekal ilmu dan keterampilan yang memadai, Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3 menggelar kegiatan Pelatihan dan Pembekalan bagi santri akhir SMP kelas 9 serta SMA-SMK kelas 12. Acara ini berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 18 hingga 22 April 2025, dan menjadi bagian dari program tahunan dalam rangka akhir masa pendidikan sebelum kelulusan.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri akhir dari berbagai jenjang pendidikan di lingkungan pesantren, baik dari tingkat menengah pertama maupun menengah atas. Dengan tema besar “Menjadi Santri Siap Guna dan Siap Dakwah di Tengah Masyarakat”, pelatihan ini dirancang untuk membekali para santri dengan ilmu praktis, spiritual, dan keterampilan hidup yang relevan dan bermanfaat.
Dalam pelaksanaan kegiatan tahun ajaran 2024–2025 M / 1445–1446 H ini, para peserta menerima berbagai pelatihan yang bersifat aplikatif dan relevan dengan kebutuhan umat, di antaranya:
Khotib dan Imamah: Pelatihan ini ditujukan untuk membentuk para santri agar mampu menjadi imam salat dan menyampaikan khutbah Jumat secara baik dan benar, sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Fiqih Perempuan: Materi ini khusus diberikan untuk santriwati, mencakup berbagai hal seputar hukum-hukum fiqih yang berkaitan dengan perempuan, mulai dari ibadah, muamalah, hingga adab dalam kehidupan sehari-hari.
Digitalisasi: Dalam menghadapi era teknologi, santri juga diberikan pelatihan digital yang mencakup dasar-dasar penguasaan teknologi informasi, pemanfaatan media sosial secara bijak, hingga pengenalan platform digital dakwah.
Manasik Haji: Simulasi pelaksanaan ibadah haji dan umrah menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Para santri diajarkan rukun, wajib, serta sunnah haji dan umrah dengan praktik langsung.
Pemulasaran Jenazah: Salah satu keterampilan penting dalam kehidupan bermasyarakat adalah kemampuan menangani jenazah. Para santri dibekali dengan ilmu dan praktik tentang memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan jenazah secara syar’i.
Kerajinan dan Keterampilan: Materi ini memberikan ruang kreatif bagi para santri untuk mengembangkan keterampilan tangan, seperti menjahit, membuat kerajinan tangan, hingga wirausaha kecil berbasis pesantren.
Menurut panitia pelaksana, kegiatan ini tidak hanya ditujukan untuk menambah ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi media pembentukan karakter. Para santri dibimbing untuk menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengambil peran dalam masyarakat, serta siap menghadapi berbagai tantangan kehidupan setelah lulus dari pesantren.
Kepala Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi bekal nyata bagi para santri ketika kembali ke tengah masyarakat. “Santri tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu agama, tetapi juga harus bisa mengimplementasikannya secara nyata, termasuk dalam hal keterampilan hidup dan berinteraksi di era digital,” ujarnya.
Dengan mengusung konsep pendidikan integratif antara ilmu agama dan keterampilan duniawi, Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3 terus berkomitmen mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam aspek spiritual dan intelektual, tetapi juga tangguh dalam menghadapi realitas kehidupan sosial.
Sebagai bagian dari proses pendidikan paripurna, pelatihan ini diharapkan menjadi titik tolak bagi para santri untuk mengabdikan diri di masyarakat sebagai agen perubahan, dai muda, sekaligus pelaku aktif dalam pembangunan peradaban Islam.