CARA ASYIK SANTRI DI PESANTREN KETIKA HARI RAYA IDUL ADHA
Qurban merupakan ibadah bagi umat Islam yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah atau yang disebut dengan Hari Raya Idul Adha. Semua muslim di seluruh penjuru dunia ikut merayakannya dengan menyembelih sapi, unta, kambing, kerbau, atau domba. Tak terkecuali para santri Pesantren Al-Muhajirin 3. Mereka menghiasi momentum ini dengan berbagai salah satunya Berqurban . Hewan Qurban pada tahun ini Mengambil dari Peternakan Domtri ( Domba Santri) yang dikelola langsung oleh Para Santri dan Karyawan di bawah Asuhan Syaikhuna Dr.KH.Abun Bunyamin,MA (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin).
Jumlah hewan qurban yang didapatkan oleh Panitia Qurban Pesantren Al-Muhajirin 3 tahun ini meningkat tajam. Sejumlah 36 ekor Domba akan disembelih dan dibagikan kepada santri dan warga. Gema takbir berkumandang disambut haru seluruh santri, pasalnya penyembelihan qurban merupakan tanda tradisi bertahun-tahun akan dimulai Qurban .
Pelaksanaan Qurban pada tahun ini dilaksanakan di Halaman Belakang Asrama Putri dibimbing Oleh Bapa Pengasuh H.Anang Nasihin,MA. yang menjadi berbeda pada tahun ini adalah para Dewan Guru diajarkan untuk Bisa Menyembelih Sendiri Termasuk dalam bagian Penyisitan Kulit , dll. " Termasuk dinas kesehatan wilayah Sukatani Purwakarta pun turut andil dalam kegiatan ini, mereka mengecheck pasokan kualitas daging Domba kita ini " Ujar Ketua Panitia
Setelah momentum ini dilaksanakan , dilanjut dengan momentum yang ditunggu tunggu oleh para santri Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3 yaitu "Sate Santri" . Sate Santri merupakan bentuk Salah satu Bentuk aplikasi jiwa gotong royong dan kebersamaan santri. Ketika rezeki daging datang, mereka berbagi peran untuk mengolahnya menjadi sate. Salah satu santri, Ahmad Rijal mengatakan bahwa Idul Adha merupakan salah satu momen yang ia tunggu-tunggu bersama teman-temannya. Santri SMK Al-Muhajirin itu, merasa pondok telah memberikan ruang ekspresi yang luas agar santri kreativ, termasuk dalam hal Sate Santri
‘’Saya itu paling suka ketika Idul Adha datang. Bisa kumpul bareng teman-teman sekamar, karena di Pondok itu beda tidak seperti di rumah. Di sini selain bisa kumpul bareng, kita itu dapat menyaksikan sesi penyembelihan, bakar sate qurban bareng, dan terutama kebersamaannya itu yang bikin suasana jadi ramai,” ungkapnya ketika diwawacarai.
Ketua Panitia Qurban Pondok Putra Pesantren Al-Muhajirin 3, Ustadz Asep Wahyudin mengatakan, pembagian daging kepada santri menurut pada kamar perkamar. Setiap kamar mendapatkan jatah yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah anggota kamar. “Rata-rata antara 2-3 kg, menurut jumlah santri dalam kamar itu,” kata Beliau selaku panitia qurban. Ia juga menjelaskan bahwa panitia menfasilitasi santri dalam melaksanakan "Sate Santri" daging qurban ini, misalnya dengan menyediakan bahan bumbu-bumbunya, kayak kecap, kacang, bawang dan cabai arang, minyak tanah, tusukan bambu, dan panggangan. “Santri tinggal iuran untuk beli bahan bumbu-bumbunya Tambahan seperti saos,mayones,dll. Itu semua mereka iuran perkamar masing-masing,” ungkapnya lagi.
Tak hanya kepada santri, panitia juga membagikan daging kepada warga sekitar. Sekitar 2000 kupon telah disebar oleh panitia kepada warga. “Cakupanya, daerah Citapen, Cilalawii ,dan daerah sekitar lainnya,” ungkapnya. Teknisnya, warga yang mendapatkan kupon bisa menukarkannya dengan daging kepada panitia di halaman Pesantren Al-Muhajirin 3.
Penulis : Dimas Ardiansyah
Belum Ada Komentar